Arsitektur Indonesia: Apa itu Tongkonan?

Los tongkonan Ini adalah rumah leluhur tradisional Toraja, berlokasi di Sulawesi, Indonesia. Tongkonan memiliki a bentuk perahu berbeda, bagaimanapun, seperti banyak arsitektur tradisional Indonesia, ia ditemukan dibangun di atas kolom. Pembangunan tongkonan melibatkan banyak pekerjaan dan biasanya dikerjakan oleh anggota keluarga. Dalam masyarakat asli Torah, hanya bangsawan yang berhak membangun tongkonan. Orang lain dulu tinggal di rumah yang lebih kecil dan kurang dekorasi yang disebut banua.


foto kredit: Kaeru

Sulawesi adalah pulau besar yang terletak di antara keduanya Kalimantan y Maluku. Di pulau ini kekayaan alam melimpah dengan kekayaan dan keanekaragaman budaya masa lalu, termasuk beberapa benda antropologi paling khas di Indonesia. Kelompok dominan di pulau ini adalah Muslim Bugis dan Makassar, di barat daya pulau; di bagian utara, Minaza Kristen mendominasi. Toraja di Sulawesi Selatan adalah salah satu kelompok etnis paling khas di seluruh Indonesia.


foto kredit: Kaeru

Nama Toraja berasal dari Bugis dan diberikan kepada orang-orang yang tinggal di bagian utara semenanjung selatan. Toraja berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari Kamboja. Seperti banyak kelompok etnis Indonesia, Toraja memakai benda di kepala dan vila-vilanya terletak di posisi strategis di puncak pegunungan. Pemukim Belanda membimbing Toraja dan memimpin mereka membangun vila mereka di lembah. Agama asli adalah megalitik dan animistik. Banyak dari praktik asli ini tetap ada, termasuk pengorbanan hewan.


foto kredit: Kaeru

Keyakinan pribumi mulai berubah ketika misionaris Protestan pertama kali tiba pada tahun 1909, bersama para pemukim Belanda. Saat ini, 60% dari Toraja adalah Kristen Protestan dan 10% adalah Muslim. Kepercayaan sisanya berpusat pada agama asli. Toraja dibagi ke dalam kelompok geografis yang berbeda, yang paling penting adalah Mamasa, yang terletak di sekitar lembah Kalumpang, dan Sa'dan, di bagian selatan. Dikenal sebagai "Tana Toraja", Sa'dan memiliki pasar di Makale dan Rantepao.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*